Layaknya remaja ting ting
Aku termangu olehmu
Dalam piringku pun ada kamu
Layaknya remaja ting ting
Cengar cengir sendiri seperti kerbau
Bahkan Garfield pun tersenyum melihat aku
Tentu saja sekarang sudah bukan remaja lagi
Kisah kisah Romeo Juliet sudah tidak ada lagi
Sepasang remaja yang niat mati demi cinta
Aku sih tidak niat mati demi cinta
Tapi aku ingin berjuang
Berjuang demi cinta
Berjuang demi kamu
Kalau merek sport terkenal bisa bilang “impossible is nothing”
Aku juga ingin mencoba
Khayalak bilang cinta kita mustahil
Tapi Adidas bilang “impossible is nothing”
Geblek. Ga pake otak. Sedeng.
Mungkin. Mungkin banget.
Tapi ah.. apa rasanya dunia apabila kita tidak sedikit bodoh?
Seperti masakan Amerika yang saosnya itu itu saja
Kita orang Indonesia paling hebat meracik bumbu
Saya cina. Kamu Jawa..
Kalau dicampur siapa bilang tidak enak?
Mungkin saya akan menangis setahun kemudian
Mencaci dan memaki diri
Tapi ah.. setidaknya saya sudah berjuang
Kata orang pamali
Apabila sudah menyerah kalah sebelum berperang
Jadi apapun hasilnya itu saya tetap akan di garis depan
Kayak Joan D’arc saja
Pahlawan wanita yg harus selalu di depan garis depan
Buktinya dia mati dibakar hidup-hidup
Maafkan sajak aku yang bodoh ini
Terinspirasi oleh “Surat Cinta” yang ditulis oleh Putu Wijaya
Lugas, polos tanpa tendeng aling aling
Dia menyuarakan cinta dengan lantang tanpa
“jaim"
Tampaknya dia tidak tahu “Image is Everything”
Buku re-branding saja dijual dimana-mana
Tampaknya dia ga ngerti jaman sekarang harus jual mahal
Tapi mungkin cinta yang dia suarakan hanyalah ilusi dan bayangan
Dan aku berterima kasih karena sajak bodoh ini aku tujukan dengan kongkrit
Dengan bayangan Satria Arjuna ku
Hahaha.. tentu saja kamu jauh dari Arjuna
Tapi aku juga bukan Dewi Khunti apalagi Cinderella
Aku tidak butuh diselamatkan oleh pangeran
Berilah aku perisai dan pedang
Kukira akan cocok digabung dengan panah dan kerismu
Two heads are better than one right?
Dan 2 pejuang mungkin akan menang melawan perang ini
Perang yang hanya diciptakan oleh manusia
Karena aku tidak ingat kapan malaikat Mickhael dikirim oleh Tuhan untuk berperang demi agama
Dan aku tidak ingat kapan malaikat Gabriel dikirim untuk memberitakan kaum mana yang benar dan mana yang salah
Pramudya Ananta Toer pasti tersenyum melihat kisah kita
Kisah si Minke tiba-tiba menjadi nyata
Jadi aku buat saja sajak bodoh ini
Tidak puitis, berirama atau mendayu-dayu
Sajak yang bodoh
Membahas sesuatu yang bodoh
Untuk perbedaan yang bodoh